Mengutip dari Tim Regional Aqilahnews.com, Selasa, 12 Desember 2023, selain orang dari Padang dan Madura, Batak juga dikenal sebagai perantau. Persebaran salah satu suku kolektif yang mendiami wilayah Sumatra bagian utara tidak hanya ada di daerah Sumatra, akan tetapi sudah tersebar hingga pelosok negeri.
Hal itu terjadi lantaran masyarakat Batak terkenal dengan istilah perantau tangguh yang akhirnya memilih menetap di perantauan. Riyadi, A (2019) dalam bukunya, Merantau: Sebuah Pilihan Atau Keterpaksaan? Studi Supir Angkutan Kota Perantau Batak Angkola-Mandailing Di Kota Bandung menyebutkan, orang-orang Batak memiliki keinginan mencari rezeki di kota lain atas dasar keinginan mengubah nasib karena menyadari penghidupan di kampung halaman tidak lagi menjamin.
Sementara Nur, S M, Rasminto, & Khausar (2019) mengemukakan, orang Batak juga terkenal dengan sikap tidak memilih-milih pekerjaan ketika merantau, kesadaran betapa sulitnya kehidupan di perantauan, kemudian keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keluarga menjadi alasan.
Dikutip dari laman pmb.brin.go.id, masyarakat Batak memiliki tiga falsafah hidup. Ketiga falsafah hidup Batak itu, yaitu hamoraon (kekayaan), hagabeon (berketurunan dalam artian keturunannya sukses), dan hasangapon (kehormatan dalam status sosial). Untuk mencapai 3H ini, banyak orangtua yang mendorong anaknya dalam dunia pendidikan sebab para orangtua sadar, bakal sulit mencapainya jika pendidikan anak-anaknya biasa saja (Dalimunthe & Lubis, 2019).