Pengelolaan sampah secara bertanggung jawab sudah seharusnya dilakukan berbagai pihak, dan merealisasikan itu, Taman Margasatwa Ragunan (TMR) punya pendekatan terbaru. Secara mandiri, pihaknya kini mengubah limbah organik, terutama kotoran hewan, jadi gas dan tenaga listrik.
Merujuk rilis pada Aqilahnews.com, Rabu, 20 September 2023, itu dikerjakan melalui program Waste to Energy (WTE) dan Learning Center mengenai pengolahan sampah. Selama ini, limbah kotoran hewan itu diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) di TMR.
Sampah organik yang terkumpul akan diolah jadi kompos, klaim mereka. Namun, hal ini terkendala keterbatasan lahan dan sumber daya. Lewat program Waste to Energy CSR Project, mereka menggandeng Paiton Energy dalam mengembangkan solusi pengelolaan sampah terintegrasi.
Praktiknya bermaksud mengembangkan energi terbarukan berupa pemasangan dan pengoperasian delapan unit mesin biodigester untuk mengolah kotoran hewan dan sampah organik lain jadi biogas. Hasilnya kemudian dapat menggerakkan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Biogas.
PLTSa Biogas di TMR, sambung mereka, selanjutnya akan dikelola secara mandiri oleh tim TMR. Mesin-mesin ini dapat mengolah limbah organik dan kotoran hewan maksimal dua ton per hari, sementara PLTSa Biogas disebut mampu menghasilkan listrik sebesar 234 kWh.
Listrik akan dimanfaatkan untuk kebutuhan WTE dan Learning Center. Selain itu, mesin Biodigester juga bisa memproduksi pupuk padat dan pupuk cair organik untuk pertanian yang dapat dimanfaatkan Unit Pengelola dan pengunjung Taman Margasatwa Ragunan.