Stephanie Poetri Jadi Sasaran Body Shaming Warganet Saat Bikin Konten Makanan Indonesia di New York

Apa itu body shaming? Dikutip dari Verywell Mind, Kamis (21/12/2023), body shaming adalah tindakan mengatakan sesuatu yang negatif tentang tubuh seseorang, bisa tentang tubuh Anda sendiri atau tubuh orang lain.

Komentarnya bisa mengenai ukuran tubuh, usia, rambut, pakaian, makanan, rambut, atau tingkat daya tarik yang dirasakan. Body shaming dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, termasuk gangguan makan, depresi, kecemasan, rendahnya kepercayaan diri, dismorfia tubuh, serta perasaan membenci tubuh secara umum.

Dalam masyarakat kita saat ini, banyak orang berpikir bahwa tubuh kurus pada dasarnya lebih baik dan sehat dibandingkan tubuh gemuk. Namun secara historis, hal tersebut tidak selalu terjadi. Jika memikirkan lukisan dan potret dari sebelum era 1800-an, Anda akan melihat bahwa kemegahan sangat dipuja.

Gemuk menandakan seseorang kaya dan mempunyai akses terhadap makanan, sedangkan kurus melambangkan kemiskinan. Dalam bukunya Fat Shame: Stigma and the Fat Body in American Culture, penulis Amy Erdman Farrell menelusuri pergeseran dari memuja tubuh yang berat ke preferensi bentuk lebih kecil di Inggris pada pertengahan abad ke-19 ketika buku diet pertama diterbitkan.

Ia mencatat, fokus pada pola makan, dan tubuh pada umumnya, berpusat pada perempuan. Penulis Sabrina Strings mengatakan bahwa fatphobia disebabkan kolonialisme dan ras dalam bukunya Fearing the Black Body: The Racial Origins of Fat Phobia. Menurut Kamus Merriam-Webster, istilah “body shaming” pertama kali diketahui digunakan oleh jurnalis Philip Ellis.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *