Dalam informasi terbaru, al-Qudra mengatakan, jumlah korban tewas sejak 7 Oktober 2023 meningkat jadi 18.787 orang dan 50.897 orang luka-luka. Sejumlah besar korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalanan, tambahnya.
Sementara itu, menurut Kementerian Pendidikan Palestina, 3.714 siswa telah tewas dan 5.700 lainnya terluka di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober 2023. Pernyataan kementerian, yang dikutip kantor berita Wafa, menyebutkan jumlah pelajar yang tewas di Gaza sebanyak 3.679 orang dan 5.429 orang luka-luka.
Di Tepi Barat, 35 mahasiswa tewas, 271 lainnya terluka dan 82 ditangkap, menurut pernyataan itu. Kementerian menambahkan bahwa 209 guru dan administrator sekolah juga tewas dan 619 luka-luka di Gaza, sementara dua guru terluka dan 65 orang ditangkap di Tepi Barat yang diduduki sejak awal Oktober 2023.
Samir Zaqout, wakil direktur Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan, mengatakan bahwa komunitas internasional telah mengecewakan Gaza dan menutup mata terhadap apa yang disebutnya sebagai “kejahatan perang Israel.”
“Saya percaya pasukan pendudukan Israel telah melanggar semua hukum internasional, bahkan Konvensi Jenewa. Apa yang dilakukan tidak lain adalah kejahatan perang dan ketika semuanya sudah tenang, kita akan mengetahui beratnya kejahatan yang dilakukan. Semua yang tewas adalah warga sipil,” katanya pada Al Jazeera di Rafah.