Duduk bersama teman-temannya di lantai tanah dekat sekolah PBB tempat ia dulu belajar, yang kini sebagian hancur akibat bom Israel, Abdessamad tertawa, bernyanyi, dan bercanda.
“Perang benar-benar membuat kami takut, tapi ada kabar baik,” kata temannya Nabil (8). Sambil tertawa, dan berharap orangtuanya tidak dapat mendengarnya, ia berkata, “Sekolah hancur dan kami tidak dapat kembali (belajar) untuk sementara waktu.”
Beberapa menit setelah gencatan senjata berakhir pada Jumat, 1 Desember 2023, militer Israel mulai menggempur Gaza, menuduh Hamas melanggar jeda terlebih dahulu dengan meluncurkan roket. “Jalur Gaza berada di bawah serangan artileri berat, bahkan pemboman udara oleh pasukan pendudukan (Israel),” kata Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera yang melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan.
“Dalam beberapa jam mendatang, kita mungkin akan menyaksikan peningkatan jumlah serangan Israel di wilayah ini,” imbuhnya.
Israel telah menyebarkan selebaran ke bagian selatan Gaza, memperingatkan warga sipil mengungsi ke arah selatan menuju Rafah, di perbatasan dengan Mesir. Selebaran yang disebarkan di Khan Younis mengatakan bahwa kota tersebut sekarang jadi “zona pertempuran berbahaya.”