Pasukan Israel Tembak Mati 2 Anak Palestina dalam Serangan di Jenin

Israel juga telah membebaskan beberapa tahanan Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak di bawah umur. Gencatan senjata kemudian diperpanjang dua hari setelah mediasi dari Mesir dan Qatar.

Dalam konferensi pers di depan kediaman resmi Presiden (AS) itu, pembicara demi pembicara yang mewakili berbagai kelompok pro-Palestina dan progresif berbaris untuk mengecam presiden AS dan para pejabat seniornya. Mereka mengecam pemerintahan Biden karena membiarkan pemboman dan invasi darat yang telah menewaskan hampir 15.000 orang, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.

“Kami melakukan aksi mogok makan ini untuk menunjukkan tindakan Presiden Biden,” kata Zohran Mamdani, perwakilan negara bagian Partai Demokrat dari New York.

Ia melanjutkan, “Tindakan Presiden Biden-lah yang mengarah pada pemboman terhadap warga Palestina, membuat warga Palestina kelaparan. Jadi kita memaksakan diri untuk memperlihatkan apa yang sering terhapus, yaitu pengalaman Palestina.”

Nixon yang merupakan anggota dari Partai Sosialis Demokrat Amerika, berusaha untuk menempatkan melonjaknya angka kematian warga Palestina dalam konteks keterlibatan militer AS selama 20 tahun di Afghanistan. Secara unik, di antara para pembicara, juga merujuk pada sekitar 1.200 warga Israel yang tewas dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 yang memicu permusuhan saat ini.

Ia memperkenalkan dirinya sebagai ibu dari anak-anak Yahudi yang kakek-neneknya adalah penyintas Holocaust. Nixon menyebut, “Dalam tujuh minggu, Israel telah membunuh lebih banyak warga sipil di sebidang tanah kecil daripada jumlah korban tewas dalam perang 20 tahun di seluruh negara Afghanistan.”

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *