Mengenal 8 Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Indonesia

Setiap tahun, Keraton Yogyakarta dan Surakarta mengadakan upacara grebeg sebanyak tiga kali, yakni grebeg syawal, grebeg besar, dan grebeg maulud atau grebeg sekaten. Grebeg Maulud merupakan upacara yang dilaksanakan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Mengutip dari pariwisata.jogjakota.go.id, grebeg merupakan prosesi adat sebagai simbol sedekah dari pihak Keraton Yogyakarta kepada masyarakat. Sedekah tersebut berupa gunungan yang nantinya akan diperebutkan oleh masyarakat sekitar.

Kata ‘grebeg’ berasal dari kata ‘gumrebeg’ yang memiliki filosofi sifat riuh, ribut, dan ramai. Selain perihal nama, gunungan pada upacara ini juga memiliki filosofinya sendiri, yakni merupakan simbol kemakmuran yang dibagikan kepada masyarakat.

7. Kirab Ampyang, Kudus

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Loram Kulon, Jati, Kudus, Jawa Tengah turut ditandai dengan tradisi kirab ampyang. Tradisi ini digelar dengan menyajikan makanan yang dihiasi dengan ampyang atau nasi dan kerupuk yang diarak keliling desa sebelum menuju ke Masjid Wali At Taqwa di desa setempat.

8. Muludan, Banten

Muludan merupakan sebuah tradisi dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dari Banten. Perayaan ini menjadi salah satu peristiwa budaya yang paling dinanti bagi masyarakat Banten. Pada 2023, warga Banten kembali bisa menikmat suguhan unik ini dari tradisi “Panjang Muludan” atau “Ngeropok”.

Tradisi terdiri dari sejumlah rangkaian. Pelaksanaannya berbeda-beda di tiap daerah. Diawali dengan ceramah di masjid, hingga arak-arakan “panjang”. Panjang ini berupa gunungan makanan yang disajikan dalam bentuk yang unik, seperti berbentuk hewan-hewan, kapal, masjid, dan sebagainya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *