Di sisi lain, seorang pria lain yang identitasnya tetap dirahasiakan, mengungkap pengalaman mengerikannya selama acara di Maroko. Dia merasa telah diberi obat yang biasanya dikaitkan dengan pemerkosaan saat kencan.
“Saat saya kembali sadar, ada perasaan bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi pada saya. Sangat mungkin saya telah diberikan obat dan mungkin juga telah diperkosa. Namun, ironisnya, saya mungkin tak akan pernah tahu pasti,” katanya.
Tragisnya, meskipun sebelumnya dalam kondisi sehat, pria tersebut kemudian diberitahu bahwa dia positif HIV. Dia mengatakan, “Kehidupan saya berubah total setelah kejadian itu. Saya menduga bahwa sumber infeksi berasal dari peristiwa itu, tetapi sayangnya saya tidak dapat memastikannya dengan pasti.”
Di tengah skandal ini, laporan mengungkapkan bahwa Jeffries telah mengadakan serangkaian pesta seksual di beberapa lokasi mewah di seluruh dunia, termasuk kota-kota besar seperti New York, London, Paris, Venesia, serta tempat eksotis seperti Maroko dan Karibia.
Konon, seluruh biaya aktivitas tersebut dibiayai oleh Jeffries, termasuk kompensasi untuk setiap rujukan. Edwards, didukung oleh sejumlah profesional hukum, menyerukan penyelidikan mendalam untuk menentukan apakah ada dasar hukum untuk mengajukan tuduhan mengenai perdagangan seksual.
Edwards menekankan, “Berdasarkan informasi yang kami miliki, tampaknya ada unsur pemaksaan dalam hubungan seksual yang terjadi. Narasi dari korban menunjukkan kemungkinan adanya aktivitas perdagangan seksual.”
Sementara itu, merek yang dikaitkan dengan skandal ini, Abercrombie & Fitch, dengan cepat menyatakan rasa kaget dan merasa muak dengan perilaku Jeffries dan kekasihnya.