Dilansir dari kanal Home Aqilahnews.com, penyakit sifilis atau yang dikenal dengan istilah penyakit raja singa merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini tidak dapat bertahan lama di udara, sehingga tidak dapat ditularkan melalui toilet, kolam renang, kamar mandi, serta berbagi peralatan makan atau pakaian.
Penyakit sifilis berawal sebagai luka yang tidak nyeri. Luka tersebut biasanya muncul pada alat kelamin, rektum, ataupun mulut penderitanya dan kondisi tersebut bisa menular dari orang ke orang melalui kontak kulit ataupun selaput lendir dari luka tersebut.
Penyakit sifilis yang tanpa pengobatan dapat merusak jantung, otak, hingga organ-organ dalam tubuh lainnya, hingga bisa mengancam jiwa dan dapat ditularkan dari ibu ke calon anak yang belum lahir. Jika menginfeksi ibu hamil, penyakit sifilis sangat berisiko besar bagi ibu dan bayinya.
Sifilis pada ibu hamil dapat menular kepada bayi, dan sifilis bawaan pada bayi baru lahir ini disebut dengan istilah sifilis kongenital. Apabila tidak diobati, sifilis pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kematian segera setelah bayi lahir.
Sementara itu, sifilis pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi pada bayi yang telah lahir, seperti gangguan pendengaran, pembengkakan hati dan limpa, kelainan batang hidung dan bagian tulang lainnya, serta gangguan otak.