Garut – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyampaikan hasil pemantauan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) Gunung Papandayan yang terjadi berhari-hari, sudah dalam kondisi padam setelah hujan mengguyur wilayah itu. “Kita monitoring dipastikan semua padam,” kata Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Garut Dodi Arisandi, dikutip dari Antara, Jumat, 10 November 2023.
Ia menuturkan, jajarannya bersama petugas gabungan lainnya terus memantau kawasan hutan di Gunung Papandayan yang terbakar, untuk memastikan tidak ada lagi titik api yang bisa memicu terjadinya kebakaran. Saat ini sudah mulai turun hujan, sehingga membantu proses pemadaman kawasan hutan secara menyeluruh di wilayah konservasi itu.
Menurut Dodi Arisandi, kebakaran hutan diperkirakan melanda lahan seluas 300 hektare, meski begitu diperkirakan satwa liar seperti babi hutan di Gunung Papandayan masih ada. “Satwa tidak ditemukan mati, malah pasca kebakaran masih bisa temukan babi hutan di sana,” ungkapnya.
Mengenai penutupan jalur wisata pendakian di Gunung Papandayan, kata dia, masih diberlakukan mengikuti surat edaran dari BKSDA Jabar. Pihak balai juga masih memberlakukan penutupan untuk sebagian kawasan wisata Gunung Papandayan karena dampak dari adanya kebakaran hutan.
Sebelumnya, kebakaran hutan terjadi di Tegal Alun Kawasan Konservasi Gunung Papandayan, Minggu (22/10/2023) malam, kemudian dilakukan pemadaman secara manual. Api berhasil padam setelah beberapa hari kemudian, tidak lama kembali terjadi kebakaran lalu dilakukan pemadaman hingga akhirnya saat ini kebakaran sudah padam.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat masih memberlakukan penutupan untuk sebagian kawasan wisata Gunung Papandayan, Kabupaten Garut bagi wisatawan karena dampak dari adanya kebakaran hutan konservasi di daerah itu.
“Iya sementara ditutup, ada surat edaran dari kepala balai, bahwa untuk jalur pendakian ditutup, hanya kunjungan biasa saja yang dibuka untuk sementara waktu,” kata Dodi Arisandi.