Septi berpendapat, ibu yang ingin berpenghasilan harus memulai langkah dengan mengasah kemampuan melihat jati diri. “Apa saja aset diri yang dimiliki? Lihat modal manusia yang dimiliki, entah kecerdasan, bakat, maupun attitude. Lalu, apa modal sosial yang dimiliki? Dengan melihat hal ini, setiap perempuan pasti bisa melalui tahapan kemandirian finansial dengan bahagia,” bebernya.
Sementara itu, Cindy menyarankan para ibu ikut webinar atau kelas-kelas dari sejumlah platform yang menawarkan pengembangan diri. “Tapi sebaiknya berangkat dari hal-hal yang ibu sukai lebih dulu,” kata dia. “Tidak masalah bila harus trial ke berbagai bidang di awal sampai menemukan passion.”
“Banyak platform belanja (online) yang menawarkan sistem afiliator. Mungkin jenis pekerjaan seperti itu bisa jadi langkah awal para ibu memiliki penghasilan sendiri. Caranya mudah, bisa dilakukan dari mana saja dan costless. Dari sana, terkadang terbuka peluang-peluang lain bagi ibu untuk bisa mendapat penghasilan sendiri,” paparnya.
Narasi itu diaminkan Salma. “Sesimpel copy link produk untuk dibagikan ke teman-teman di Instagram atau WhatsApp Group,” ujarnya. “Biasanya, karena para ibu juga sudah punya HP, barangnya ada di rumah, cost-nya Rp0 untuk memulai ini.”
Di samping itu, ia juga menyarankan ibu berjualan online supaya bisa berpenghasilan, namun tetap berada di rumah. Salma berbagi, “Kami juga punya grup sendiri untuk mompreneur. Di sana, mereka sharing ide jualan, saling kasih tips, dan ada saja yang buka kesempatan jadi reseller.”
“Sekarang juga ada permintaan influencer dari brand. Yang followers-nya kurang dari 10 ribu tetap bisa ikutan,” ia menimpali.