Analisis mendalam terhadap data mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. “Meskipun suhu minimum terus meningkat, suhu permukaan maksimum di musim panas terus menurun,” kata Franco Salerno, salah satu penulis laporan dan peneliti di Dewan Riset Nasional Italia, atau CNR.
Namun, kehadiran angin sejuk ini tidak cukup untuk sepenuhnya melawan peningkatan suhu dan pencairan gletser akibat perubahan iklim. Thomas Shaw, yang merupakan bagian dari kelompok penelitian ISTA bersama Pellicciotti, mengatakan alasan gletser ini mencair dengan cepat sangatlah kompleks.
“Pendinginan ini bersifat lokal, namun mungkin masih belum cukup untuk mengatasi dampak pemanasan iklim yang lebih besar dan sepenuhnya menjaga gletser,” kata Shaw.
Pellicciotti menjelaskan bahwa kelangkaan data secara umum di daerah dataran tinggi di seluruh dunia menyebabkan tim peneliti fokus menggunakan catatan pengamatan darat yang unik di salah satu stasiun di Himalaya. “Proses yang kami soroti dalam makalah ini berpotensi memiliki relevansi global dan dapat terjadi di gletser mana pun di seluruh dunia jika kondisinya terpenuhi,” katanya.
Studi baru ini memberikan motivasi yang kuat untuk mengumpulkan lebih banyak data jangka panjang dan penting yang sangat dibutuhkan untuk membuktikan temuan baru dan dampaknya yang lebih luas, kata Pellicciotti.