Sebelumnya, Sandi memprediksi sekitar 200-250 juta pergerakan wisatawan akan terjadi di momen libur Nataru. Lebih dari 60 persen di antaranya akan fokus mencari kuliner, sedangkan 50 persen di antaranya akan berbelanja.
Menanggapi hal itu, TMII menghadirkan Jakarta Crunchy Area yang khusus menyajikan segala jenis makanan produk baking/pastry, mulai dari yang sedang viral saat ini sampai yang ter-legend yang ada di Jakarta. Pada bagian beverages, di CRUNCHY AREA dapat ditemukan berbagai jenis minuman dari coffee shop favorit di Jakarta hingga minuman kekinian. Ada pula Skena Market Land yang terdiri dari Fashion Show, 100 UMKM exhibition, playground, dan stand-up comedy.
Secara total, Claudia menyebut ada sekitar 200 tenant kuliner yang dibuka, baik di dalam anjungan maupun di kawasan depan TMII. Pihaknya mengklaim telah mengkurasi para penjual makanan tersebut untuk memastikan bahwa mereka menjual makanan yang berkualitas.
“Makanan kalau enggak sesuai dengan kualitas kita (mau), kita tolak. Walau bagi hasil, (kami) enggak mau,” sambungnya.
Pihaknya juga mewajibkan para penjual memasang harga dengan jelas untuk menghindari pengunjung terkecoh. Meski begitu, tidak semua penjual menaati aturan tersebut. Berdasarkan pantauan Aqilahnews.com, sejumlah tenant, terutama yang berada di tenda-tenda dekat kawasan Keong Mas, sengaja mengosongkan kolom harga. Pengunjung disarankan untuk menanyakan dulu harga sebelum memutuskan membelinya.