TNBT sebelumnya ditutup akibat kebakaran. Ratusan personel dikerahkan untuk memadamkan titik-titik api di kawasan taman nasional tersebut pada 6–14 September 2023.
Menurut Hendro, penghitungan nilai kerugian akibat karhutla Bromo mencakup biaya pemadaman kebakaran dari darat, kerugian akibat hilangnya habitat satwa, dan kerugian akibat terhentinya aktivitas wisata di taman nasional.
“Untuk wisata, itu gabungan antara Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), kemudian untuk penyedia jip, warung, hotel, homestay (penginapan), dan lainnya,” ia menyebut.
Hendro menambahkan, perhitungan nilai kerugian belum mencakup biaya operasi pengeboman air menggunakan helikopter untuk memadamkan kebakaran lahan, serta kerusakan jaringan pipa air akibat kebakaran. Pemulihan ekosistem kawasan diyakini butuh waktu cukup panjang agar pepohonan asli di sana tumbuh optimal.
“Untuk pohon-pohon asli di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ada cemara gunung, kesek, tutup, pasang, yang terdampak kebakaran, itu kurang lebih diperkirakan butuh waktu tiga sampai lima tahun,” ungkap Hendro.