Setelah tone warna general sudah dikenali, langkah berikutnya adalah menentukan season. Mereka yang memiliki warna warm, memiliki opsi spring dan autumn. Seperti namanya, warna spring didominasi warna-warna terang dan cerah, sedangkan autumn lebih gelap dan bold.
Berbeda dengan mereka yang memiliki warna cool, range-nya terdiri dari summer dan winter. Warna summer jelas lebih terang dan lembut, sedangkan winter lebih tegas dan gelap. Cara menganalisisnya dibantu oleh alat berupa kertas warna yang ditempelkan ke wajah.
Setelah mendapatkan season yang pas, saatnya menentukan intensitas. Oya memanfaatkan kain dengan palet warna bergradasi, dari pure, tinted (ada campuran putih), toned (ada campuran abu-abu-abu), hingga shaded (ada campuran hitam). Prinsip penggunaannya sama dengan kain atau kertas tadi, yakni didekatkan ke wajah dan dibandingkan dengan warna bola mata, rambut, atau bawah mata.
“Kalau ketemu warnanya, wajah kita terlihat lebih segar, lebih sehat. Enggak kelihatan capek, letik, kuyu,” katanya.
Bila intensitasnya sudah didapatkan, kita akan diberikan palet warna yang terdiri dari 60 warna rekomendasi. Tidak seluruh warna bisa langsung nyaman diterima. “Bergesernya secara bertahap. Pilih color pallete, pilih warna yang bikin nyaman. Kalau nanti dipakai, dan orang merespons ‘tumben lo pakai itu, bagus kok’, percaya diri akan muncul karena respons orang memengaruhi mood dan keyakinan kita,” Oya menjelaskan.