Pihak serikat pekerja juga meminta pengadilan federal di Pennsylvania untuk memutuskan bahwa mereka dapat terus menggunakan nama Starbucks dan logo serupa, dengan menyatakan bahwa serikat pekerja sering kali menggunakan nama perusahaan dari pekerja yang mereka wakili, termasuk Serikat Buruh Amazon dan Asosiasi Pemain Liga Sepak Bola Nasional.
Saham Starbucks telah anjlok lebih dari 6 persen dalam sebulan terakhir. Pada awal bulan ini, perusahaan tersebut mengalami penurunan nilai pasar senilai hampir USD12 miliar, dan beberapa orang mencurigai bahwa penjualan jaringan tersebut terkena dampak seruan boikot atas perang Israel-Palestina. Menurut Pusat Kreatif TikTok, basis data yang merinci wawasan pengguna, tagar #boycottstarbucks telah digunakan di puluhan ribu unggahan sejak bulan Oktober, menghasilkan sekitar 48 juta penayangan dalam sebulan terakhir saja.
Sebelum itu, Starbucks Corporation telah lebih dulu membuat pernyataan pada Oktober 2023. Mereka megaskan telah dan tetap menjadi organisasi non-politik.
“Baik Starbucks maupun mantan pemimpin, presiden dan CEO Perusahaan, Howard Schultz, tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel dan atau Angkatan Darat Israel dengan cara apapun,” tulis Starbucks yang dikutip dari laman Starbucks.co.id, ditulis Jumat, 16 November 2023.