Sebagai perusahaan air minum, AQUA mengklaim menerapkan pendekatan yang terintegrasi dari hulu ke hilir untuk memastikan kualitas dan kuantitas sumber air mereka. Di hulu, Sustainability Director Danone, Karyanto Wibowo, menyebut bahwa pihaknya menanam hingga 2,5 juta pohon di berbagai wilayah konservasi di Indonesia.
Kemudian, mereka juga membangun hingga 2,3 ribu sumur resapan, serta membangun 12 ribu parit buntu untuk menampung dan meresapkan air ke dalam tanah, juga menampung sedimen-sedimen dari bidang olah, sehingga menambah sumber-sumber air di bagian hilir.
Di hilir, mereka menyebut mengembangkan 17 taman keanekaragaman hayati untuk menjaga keberlanjutan ekosistem, termasuk flora dan fauna endemik, serta menyediakan akses air bersih dan sanitasi ke lebih dari 500 ribu penerima manfaat.
Melalui gerakan #BijakBerplastik, AQUA juga berupaya mengimplementasikan ekonomi sirkular kemasan dan mengelola kemasan pacakonsumsi melalui tiga langkah utama. Pertama, mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah, lalu edukasi konsumen dan masyarakat, dan terakhir, inovasi kemasan produk.
Dari sisi inovasi kemasan, AQUA memelopori penggunaan galon guna ulang yang mencegah penggunaan lebih dari 770 ribu ton virgin plastic, mengeliminasi segel plastik kemasan yang sulit didaur ulang, dan meluncurkan air minum dalam kemasan yang 100 persen terbuat dari material daur ulang dan dapat didaur ulang.
“Saat ini, pemakaian bahan baku daur ulang sudah sampai 25 persen,” sebut Karyanto. “Kami berupaya terus menaikkan laju daur ulang kemasan kami, karena target kami bisa mengumpulkan lebih banyak kemasan (botol plastik bekas) daripada yang kami produksi.”