“Kami tidak berhenti, kami terus berjuang dan akan menyerang lebih intensif lagi dalam beberapa hari mendatang. Ini akan menjadi perang panjang yang tidak akan berakhir,” sambungnya.
Menurut pihak Israel, ada 129 sandera, yang diculik pada 7 Oktober ketika kelompok bersenjata Hamas menyerang Israel selatan, masih ditahan di wilayah Palestina.
Sementara itu, dilansir dari kanal Global Aqilahnews.com yang mengutip dari BBC, Selasa, 26 Desember 2023, PM Benjamin Netanyahu sesumbar soal perang setelah diingatkan Amerika Serikat agar mengurangi intensitas serangan. Ia pun bersumpah akan menghancurkan dan mengembalikan para tawanan yang diculik dari Israel.
Tak hanya itu, Netanyahu mengaku para tentara Israel masih ingin menyerang Jalur Gaza meski korban tewas di wilayah tersebut sudah tembus 20 ribu orang. “Jadi kita tidak berhenti, kita terus bertempur, dan kita memperdalam pertempuran dalam hari-hari mendatang dan ini bakal menjadi pertempuran yang panjang dan ini tidak dekat dengan akhirnya,” kata Netanyahu.
Saat ini, Mesir dilaporkan sedang menyusun rencana gencatan senjata di antara pihak Hamas dan Israel. Rencananya adalah kembali melakukan pertukaran tawanan dan tahanan antara Israel-Hamas, serta menyetop penyerangan.