Ada berbagai cerita menarik para anggota Komunitas WEWAW. Bagi Carla, ia sangat senang bisa ikut ambil bagian dari perkembangan dan kemajuan pribadi anggotanya.
Komunitas ini punya sistem mengadakan pelatihan atau mentoring untuk anggotanya, utamanya dalam mengembangkan soft skills. “Banyak perempuan yang sudah jadi ibu tetap bisa mengembangkan banyak cerita menarik. Seperti seorang ibu yang merasakan gap year, nggak kerja tapi ingin mengejar mimpinya lagi,” jelas Carla.
Sebab, baginya sat perempuan menikah bukan berarti ia akan berhenti berkarya. “Di Wewaw teman-teman punya keyakinan jadi ibu bukan berarti cita-cinta berhenti, karena ibu akan jadi role model bagi anak-anaknya. Ibu kalau punya ambisi dan keinginan selain mengurus anak tidak apa-apa,” ungkapnya lagi.
Komunitas ini akhirnya menjadi support system atau sistem pendukung bagi anggotanya. “Itu (Support system) pasti tapi kita juga mengembangkan soft skill kita, ada edukasi, sharing pengalaman, dan saling meyakinkan untuk punya misi hidup, personal branding, belajar bisa jadi manajemen project,” paparnya yang menyebut bahwa anggota WEWAW kini mencapai sektar 200 orang.
Dengan ikut dalam komunitas menurut Carla, perempuan yang sudah memberdayakan dirinya maka akan bisa memberdayakan orang lain. ”kita mendukung saling memberikan inspirasi agar bisa lebih maju, itu pentingnya komunitas,” cetusnya, sambil menambahkan akan pentingnya kekuatan kolaborasi di era desrupsi, sebab jika hanya mengandalkan diri sendiri seseorang bisa jadi hebat tapi mungkin tidak sustain, namun melalui komunitas kekuatan yang tercipta akan lebih bertahan lama.