Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu menyatakan kembali argumen AS yang menentang gencatan senjata. “Dengan Hamas yang masih hidup, utuh dan … dengan maksud untuk mengulangi peristiwa 7 Oktober lagi dan lagi, hal itu hanya akan melanggengkan masalah ini,” kata Blinken kepada ABC News.
Blinken menegaskan pasukan Israel harus memastikan operasi militer dirancang untuk melindungi warga sipil, namun mengakui bahwa mereka gagal. “Saya kira niatnya ada. Tapi hasilnya tidak selalu terlihat,” ujarnya.
Pemerintahan Joe Biden dilaporkan menghadapi pengawasan ketat setelah terungkap pihaknya melangkahi Kongres dalam memasok peluru tank ke Israel. AS dilaporkan juga tidak melakukan penilaian terus-menerus mengenai apakah Israel melakukan kemungkinan kejahatan perang.
The Washington Post mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengakui bahwa AS tidak mengikuti pedoman yang ditetapkan Biden pada Februari 2023 agar semua transfer senjata ke pemerintah asing harus terus diperiksa berdasarkan catatan penerima dalam Konvensi Jenewa dan norma global lainnya dalam melakukan peperangan.
Pers Israel memberitakan secara luas pada Senin, 11 Desember 2023, bahwa AS telah berusaha membujuk Israel menyelesaikan serangannya di Jalur Gaza pada akhir bulan ini, sementara IDF telah meminta lebih banyak waktu hingga akhir Januari, untuk mencapai tujuan perang, yaitu menghancurkan Hamas sebagai kekuatan militer dan politik serta menjamin pembebasan para sandera.