Tips Mengajak Anak Bermain di Playground, Wajib Hadirkan Rasa Aman

Psikolog anak Anastasia Satriyo menyampaikan bahwa bermain memiliki peran yang sangat penting bagi anak. Bermain, dikatakannya, merupakan aktivitas natural untuk otak si buah hati.

“Otak anak itu berkembang paling awal di tujuh tahun pertama di area emosinya. Area emosi ini terkait imajinasi, storytelling, cerita, beragam warna, dan ekspresi bentuk wajah,” kata Anas dalam bincang virtual “Ayo Main: Bawa Perubahan Lewat Bermain” bersama IKEA, Kamis, 3 November 2022.

Anas melanjutkan, lewat perkembangan otak di area imajinasi ini, bermain juga jadi sarana anak untuk belajar. Dikatakannya, belajar buat anak bukan selalu duduk dengan kertas atau diceramahi semata.

“Justru, bermain adalah belajarnya anak dan alat bermain itu mengembangkan aspek emosinya, sehingga kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar, bagaimana sosialisasi dengan teman,” terang Anas.

Terlebih, interaksi berkurang akibat pandemi Covid-19 yang melanda. Hal ini memunculkan isu adaptasi ke lingkungan sosial, bagaimana anak bertemu dengan teman-teman sebaya mereka. “Ini sangat bisa kita bantu fasilitasi sebagai orangtua lewat aktivitas bermain dengan anak,” tambahnya.

Orangtua dapat mengembangkan pemahaman tentang diri anak, memahami emosi, memahami peran di lingkungan, serta lewat bermain peran. Orangtua bisa membantu mengembangkan intelegensi dan kognitif anak lewat beragam aktivitas permainan, mulai dari beragam ekspresi, komunikasi, hingga pemecahan masalah yang dilakukan lewat bermain.

“Ketika anak dan orangtua ada waktu bermain, anak perlu waktu main sendiri, tapi orangtua juga perlu 20–30 menit berkala menemani anak bermain. Itu ternyata juga memperkuat emotional bonding dan attachment,” tutur Anas soal manfaat bermain.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *