Mampir ke Pameran Kedai Kita untuk Melihat Dampak Nyata Krisis Iklim di Meja Makan

Eksistensi ragam pangan yang biasa dikonsumsi sehari-hari, termasuk beras, sayur mayur, ikan, buah, serta bumbu dapur, seperti cabai, garam, dan rempah juga terancam krisis iklim. Para petani disebut kesulitan memprediksi masa tanam akibat anomali cuaca, juga kewalahan menghadapi hama dan penyakit tanaman.

Melalui WarNas, pengunjung dapat melihat berbagai informasi tentang bahan makanan yang terancam punah dan cerita dari para petani yang terdampak.

Warung Sejauh Mata Memandang

Sejauh Mata Memandang turut menghadirkan toko pop-up yang dirancang menyerupai warung. Sahabat Sejauh, sebutan pelanggannya, dapat melihat dan berbelanja berbagai koleksi pakaian hingga pernak-pernik unik hasil daur naik kain-kain perca motif khas SMM.

Bangunan “warung” diklaim menggunakan 90 persen material guna ulang, seperti panel kayu bangunan dari kegiatan SMM sebelumnya, serta kain perca dari sisa produksi SMM yang didaur naik guna memberi sentuhan rancangan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

“Kedai Kita” merupakan bagian dari rangkaian acara “Berhenti Basa Basi Buat Bumi” yang merupakan desakan pada pemerintah agar mengambil tindakan nyata terkait krisis iklim. “Semoga dengan semakin banyak orang yang sadar, kita jadi semakin berisik, dan akhirnya pemerintah takut karena orang-orang sudah tahu,” sebut Chitra.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *