Krisis Iklim dan Kondisi Gaza Jadi Sorotan di KTT COP28 di Dubai, Israel Coba Lobi UEA Bantu Percepatan Lepas Sandera

Aqilahnews.com, Jakarta – United Nations Climate Change Conference atau kerap disebut COP28 secara resmi dimulai pada Kamis, 30 November 2023. Konferensi ini akan berlangsung hingga 12 Desember 2023 di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) yang menyoroti krisis iklim hingga Gaza.

Dikutip dari AFP, Jumat (1/12/2023), salah satu kabar baik ketika negara-negara sepakat untuk meluncurkan dana “kerugian dan kerusakan” untuk negara-negara rentan yang dilanda bencana alam. Namun, para delegasi akan menghadapi perundingan alot selama dua minggu mengenai berbagai isu yang telah lama mengganggu perundingan iklim, dimulai dengan masa depan bahan bakar fosil.

Keterdesakan ini kian meningkat dengan peringatan PBB bahwa 2023 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran dunia tidak akan mencapai tujuan untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celcius.

“Sekarang pekerjaan sebenarnya baru saja dimulai,” kata Presiden COP28 UEA, Sultan Al Jaber, pada Kamis, 30 November 2023.

“Saya akan menyingsingkan lengan baju saya sendiri, terlibat dan membantu mengatasi tantangan ini dan memberikan hasil yang nyata dan dapat ditindaklanjuti,” tambahnya, meskipun ia mengklaim ada perasaan positif dan optimis setelah pengumuman kerugian dan kerusakan.

Jaber, yang mengepalai perusahaan minyak nasional UEA ADNOC, mengatakan peran bahan bakar fosil harus dimasukkan dalam pembicaraan iklim PBB. Para aktivis, negara-negara yang paling terdampak iklim dan Sekjen PBB Antonio Guterres telah menyerukan penghentian penggunaan bahan bakar fosil, yang bertanggung jawab atas tiga perempat emisi gas rumah kaca.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *