Aqilahnews.com, Jakarta – Setiap orang pasti pernah bertanya-tanya tentang bagaimana penyediaan air bersih untuk kebutuhan minum yang diambil dari sumber alam. Apalagi dengan ketersediaan air di wilayah yang dekat lautan, para ilmuwan akhirnya melakukan penelitian hingga ditemukan graphene.
Mengutip dari laman CNN, Kamis (30/11/2023), graphene adalah “bahan ajaib” yang disebut satu juta kali lebih tipis dari sehelai rambut manusia dan lebih kuat dari baja. Bahan karbon dua dimensi ini terbuat dari satu lapisan grafit, bahan yang ditambang dari tanah, sangat ringan, konduktif, dan fleksibel, serta berpotensi menghadirkan teknologi transformasional di seluruh industri, mulai dari elektronik hingga transportasi.
Kini, para peneliti di Khalifa University di Uni Emirat Arab (UEA) sedang menjajaki kegunaan lain dari graphene, yakni memproduksi air minum. “Di Uni Emirat Arab, semua air minum kami sebenarnya adalah air desalinasi, jadi ini adalah sektor yang sangat penting bagi perekonomian dan masyarakat,” kata Hassan Arafat, direktur senior Pusat Penelitian & Inovasi untuk Graphene dan 2D (RIC2D) di universitas tersebut.
Desalinasi adalah proses menghilangkan garam dari air laut, dan membersihkan air agar dapat diminum. Hal ini tidak hanya penting di UEA, bahkan lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia bergantung pada air desalinasi.
Ketika perubahan iklim dan polusi mengancam pasokan air bersih yang terbatas, jumlah tersebut akan meningkat. Namun desalinasi adalah proses yang mahal dan boros energi.
Di sinilah peran graphene. Arafat, sang kepala peneliti sedang mengerjakan membran yang disempurnakan dengan graphene yang dapat membuat prosesnya lebih efisien dan lebih murah.