“Beberapa jenis sampah, jika Anda punya cukup banyak, akan berubah jadi sumber daya,” sebut Joel Tasche, CEO Cleanhub, sebuah perusahaan rintisan yang memfasilitasi pengumpulan sampah di seluruh dunia dengan investasi dari dunia usaha.
Ia menyambung, “Botol plastik PET, misalnya, bisa dijadikan kaus atau botol baru, sehingga jadi produk yang bisa dijual.” Namun, ada beberapa sampah yang tidak dapat didaur ulang, sehingga biaya pengumpulan dan pengolahannya lebih besar dibandingkan nilai yang dapat dihasilkan kembali.
“Contoh sempurna dari ‘plastik bernilai rendah’ adalah kantong keripik,” kata Tasche. “Sangat mudah untuk mengenali plastik bernilai rendah karena bahannya selalu majemuk. Misalnya, plastik dan aluminium.”
Sampah plastik bernilai rendah masih perlu dikumpulkan, namun hal ini memerlukan seseorang yang menanggung biayanya. “Di negara-negara, seperti Jerman dan Inggris, hal ini sebagian besar dibiayai uang pajak,” ujar Tasche. “Tapi secara global, (opsi) ini tidak tersedia untuk dua miliar orang.”
Cleanhub menyalurkan kredit plastik yang terkait dengan proyek di komunitas terpencil, seperti Kepulauan Andaman di Samudra Hindia, dengan rantai logistik yang lebih panjang dan mahal menghambat pengumpulan sampah.